Jumat, 18 Juli 2008

Jawaban untuk pernyataan dari non muslim

JAWABAN UNTUK PERNYATAAN DARI NON MUSLIM

Bismillah,

Jika sebelumnya saya memuat artikel berisi jawaban atas pertanyaan2 ‘tantangan’ yg dilontarkan kaum Non Muslim untuk ‘menyerang’ kaum Muslim, maka kini saya akan memuat artikel berisi jawaban atas pernyataan2 dari Non Muslim yg seringkali mereka lontarkan saat mereka diskusi (lebih tepatnya, menyerang) kaum Muslim.

Jawaban2 yg saya tulis mungkin tidak cukup memuaskan, karena keterbatasan ilmu yg saya miliki. Namun, harapan saya, jawaban2 yg saya tulis bisa membantu dan ‘menenangkan’ saudara2 Muslim, terhadap pernyataan2 tendensius yg cenderung memojokkan Islam.

Sumber pernyataan non muslim ini bisa anda lihat di sini.

1. Pertama-tama, muslim akan bilang, ‘Ini informasi yg salah’, ‘ini bohong’. Apapun yg kamu katakan adalah salah dan apapun yg mereka katakan adalah benar.
***Pernyataan yg tendensius. Pada hakikatnya, seorang muslim akan terbuka terhadap pendapat orang lain (baca: non muslim) jika memang ada landasan dan bukti-bukti yg mendukungnya.

2. Langkah berikutnya adalah Taqqiya, contoh : ‘Islam artinya Damai’, ‘Islam artinya Selamat’, ‘Islam tidak disebarkan lewat pedang tapi lewat cinta kasih’, ‘tidak ada paksaan dalam islam’.
***Silakan cari dalam sejarah, apakah ada sebuah daerah/negara yg ‘ditundukkan’ Islam, lalu masyarakatnya dipaksa masuk Islam?

3. Jika kamu mengutip dari Quran atau Hadis, kamu akan dituduh telah mengutip ayat sepotong-sepotong.
***Banyak sekali orang non muslim (bahkan kaum muslim) sendiri yg ’senang’ mengutip ayat sepotong-sepotong demi kepentingan mereka. Contoh paling mudah adalah film Fitna. Untunglah ada Ayat-Ayat Fitna, yg membantah film Fitna dan berusaha menjelaskan secara lebih detail ayat2 yg dikutip oleh Wilders secara sembarangan.

4. Dan siaplah dgn tuduhan bahwa ayat yg kamu kutip telah dipelintir dan keluar dari konteks, atau kamu telah memanipulasi makna ayat.
***Jika ayat yg dikutip kemudian ditafsirkan dengan sembarang, terlebih lagi ‘disesuaikan’ dengan keinginan si pengutip, jelas itu artinya ada manipulasi ayat.

5. Jika kamu menyediakan referensi utk kutipanmu, kemudian muslim akan berkata ‘Semua referensimu itu palsu dan bohong’, yg secara tidak langsung menyatakan bahwa referensi mereka yg asli dan benar.
***Masalahnya, referensi2 yg digunakan seringkali referensi2 yg memang menyerang Islam, bukan menjelaskan dg pikiran yg jernih.

6. Kamu akan dinasihati utk ‘Baca Quran dulu yang kushuk dan kamu akan mengerti’
***Tidak sekedar membaca, namun juga mengkaji. Bahkan jika perlu diskusi dan dipandu oleh orang2 yg lebih ahlinya.

7. Jika kamu bilang bahwa kamu sudah membacanya, mereka akan meragukanmu dan menganggap kamu pembohong.
***Jika hanya membacanya saja, nanti akan seperti Wilders. Dia pikir apa yg dia baca sudah benar.

8. Jika kamu mengutip seluruh ayat (bukan sepotong2) dari Quran dan Hadis, maka terjemahanmu dianggap salah/menyesatkan. Kamu akan dianjurkan utk belajar bahasa Arab dan membaca dalam versi aslinya.
***Ah, ini pernyataan ngawur. Lihat dulu siapa yg menerjemahkan. Membaca kembali bahasa Arab itu maksudnya kita mesti melihat lagi struktur dan tata bahasa Arab, karena dalam Al Qur’an ada nilai sastra Arab yg tidak bisa diartikan/diterjemahkan sembarangan.

9. Jika kamu bilang, saya baca Quran yg sama dg terjemahan yg diakui otentik, yg dianjurkan oleh Muslim, maka kamu akan ditanya ‘apa kamu cuma baca kulit luarnya?’, ‘Baca dg pikiran terbuka’ (maksudnya: baca dg perasaan tertutup, seperti cara muslim membaca dg mengesampingkan hati nuraninya).
***Ini juga pernyataan ngawur. Cerita di sini dan di sini menunjukkan bahwa orang yg membaca Al Qur’an dg ‘open mind’ justru akan mendapatkan hidayah.

10. Kalaupun kamu membaca terjemahan Quran atau langsung baca bahasa Arabnya, jika kamu mengutip Quran, mereka mengutip Hadis, Tafsir dll. Dan apabila kamu mengutip Hadis, maka mereka akan berkata ‘Hanya Quran yg dianggap sahih’.
***Ini juga pernyataan seakan-akan ngawur tapi sebenarnya masuk akal. Al Qur’an merupakan sumber hukum tertinggi, namun dia hanya menjelaskan secara global. Hadits (dan Sunnah) merupakan penjelasan (detail) dari apa2 yg ada di Al Qur’an. Analogi paling mudah adalah UUD, Keppres, KepMen, dst. Memangnya di UUD dijelaskan semua secara detail apa yg harus dilakukan? Tentu tidak kan? Detailnya muncul di Tap MPR, Keputusan Presiden, dst dst. Dengan demikian, jika ada Hadits yg BERTENTANGAN DG AL QUR’AN, maka kita mesti merujuk kembali ke Al Qur’an.

11. Setelah semua ini, kamu masih tetap ingin terus, mereka akan mengalihkan perhatian kpd topik lain dan menyuapimu banyak isu2 tidak relevan.
***Tidak jelas maksudnya.

12. Kamu tetap bertahan di topik semula, muslim akan mengarahkan pada agamamu, Alkitab, Taurat, Injil, dll dan kejadian2 serta orang2 seperti Bush, Blair, Indira Gandhi, Irak, Lebanon, Palestina, Israel dll.
***Ini juga tidak jelas maksudnya.

13. Bersiaplah kamu dng hal2 atau referensi dari situs Islam sampah. Ini termasuk ayat2 dari Quran dan Hadis, fakta2 yg dipelintir dari ayat2 suci Alkitab, misalnya, seperti bahwa Mohammad sudah diramalkan dalam ayat2 tsb.
***Ok, jika hal ini memang dibantah, toh para penganut agama Kristen juga tidak bisa menjelaskan dg rinci dan jelas apa maksud sebenarnya. Malah muter-muter tidak keruan.

14. Muslim akan merujuk pada keajaiban Quran. Ingat apapun yg telah ditemukan dalam jaman ini, muslim akan menghubungkannya ke Quran, tapi mereka akan diam saja sampai penemuan itu ditemukan. Mereka tidak akan pernah mengatakan pikiran2 yg keliru dalam Quran seperti ‘Langit adalah kubah dg pilar2 khayalan’, ‘matahari tenggelam di lumpur’, ‘matahari memutari bumi’ dll. Jika kamu tunjukkan perhatian mereka pada hal2 keliru ini, mereka akan mengatakan hal sampah2 yg sangat tidak logis dan tidak rasional. Kamu akan dinasihati utk baca Quran lagi lebih kushuk.
***Nah, ini memang kelemahan Muslim jaman sekarang. Mereka sudah banyak meninggalkan Al Qur’an dan tidak mengkaji Al Qur’an dengan fenomena alam. Silakan lihat ilmuwan Muslim jaman dahulu, langkah mereka dalam kehidupan diselaraskana dengan Al Qur’an, dan mereka senantiasa berpikir. Jadi, untuk kaum Muslim, INI ADALAH CAMBUK DAN PERINGATAN UNTUK BERPIKIR DAN MENGKAJI AL QUR’AN DAN FENOMENA ALAM!

15. Kamu sudah tidak sabar tapi masih terus bertanya, kemudian mulailah mereka menyerang pribadimu. Kamu akan disebut bodoh, dungu, idiot, babi, anjing, kafir dll.
***Seringkali pertanyaan yg ditanyakan sudah dijawab namun mereka tetap ngotot. Ini lebih banyak terjadi karena mereka tidak mau membaca ulang atau bahkan sudah menutup diri dan menolak pernyataan/jawaban tersebut. Kata2 kotor biasanya datang lebih dulu dari kaum non muslim, bahkan mereka tidak ragu untuk mencaci (pribadi) Rasululloh SAW jika mereka tidak bisa menjawab.

16. Jika itu tidak berhasil, maka mereka akan menuduhmu telah dibayar CIA atau Mossad. Juga mereka akan bilang ‘Media barat penuh prasangka, berpropaganda utk mencemarkan islam, Islam diperlakukan tidak adil oleh semua non-muslim, Orang Kristen iri dan penuh kebencian terhadap Islam, Islam telah dihujat ……….. bla bla bla ……untuk menutupi ketidakmampuannya dalam memberi jawab.
***Hahaha…sudah jelas dan nyata sekali keterlibatan mereka. Jangan tidur melulu dong ;-)

17. Bahkan jika hal ini tidak berhasil juga, maka muslim akan mulai mengancam ibu dan saudari2mu.
***Ini sih pernyataan ngawur.

18. Jika kamu masih kepala batu dan ingin terus berdebat, kamu akan dikutuk seperti ‘Dibakarlah kamu di neraka, kamu akan bertobat di hari terakhir, masih ada waktu utk mencari kebenaran, semoga Allah memberi hidayah sebelum ajal menjemputmu, dll.
***Debat yg dilakukan adalah debat kusir, bukan diskusi yg baik. Berhubung kami bukan (maaf, tidak ada niat meremehkan pekerjaan kusir) kusir, kami tidak akan melayani debat seperti itu.

19. Akhirnya, ketika semuanya gagal, dia akan mengancammu langsung: ‘hati2, jaga mulutmu, ini nasihat tulus saya’ atau tidak langsung seperti ‘kasih saya email kamu, jangan sembunyi di belakang nama palsu, kamu pengecut (karena kamu pakai nama palsu di internet), dan terakhir undangan utk debat satu lawan satu atau diminta mengunjungi mesjid atau pusat islamik seperti Yayasan Riset islam’, dll (Hati-hati dengan lehermu, karena ini pancingan)
***Hahaha…kenyataannya memang hanya para pengecut yg tidak memakai nama asli, kemudian takut untuk diskusi dg argumen2 yg bisa dipertanggungjawabkan. Silakan lihat kembali diskusi Ahmad Deedat dg para pendeta/evangelis. Beliau justru menghormati mereka karena berani diskusi langsung. Jika memang tidak berani datang ke masjid, silakan debat terbuka di tempat umum seperti yg dilakukan Ahmad Deedat. Apakah usai diskusi dan debat (intelek) lalu para pendeta/evangelis dipancung lehernya?

20. Dan terakhir – tabuhan genderang kemenangan, utk semua muslim, seolah2 mereka menang debat, bahkan ketika mereka kalah dg menyedihkan, karena Quran adalah kalimat Allah.
***Ini sih sudah jelas, pernyataan putus asa dari orang yg tidak bisa menggunakan akalnya dan tidak punya bukti dan dalil yg logis dan bisa mendukung pernyataan2 mereka.

21. Jika Quran adalah kata2 Allah sendiri dan jelas dimengerti dan memang dimaksudkan bagi seluruh umat manusia, utk kapan saja dan dimana saja, kenapa ada Hadis, Tafsir dan Penjelasan2nya ?
***Silakan lihat kembali poin 10.

22. Kenapa beberapa sekte islam dan pelajar Islam mengerti Quran secara berbeda2 ? Kalau Quran itu jelas, mengapa tidak bisa dimengerti oleh semua? Kenapa beberapa ayat hanya ditujukan utk jaman tertentu, spt 1400 th lalu, dan utk daerah tertentu, spt semenanjung arab, padahal Quran utk kapan saja dan dimana saja dan seluruh umat manusia.
***Pemahaman tentu berbeda. Dan itu tidak dilarang. Jika tidak mengerti Al Qur’an, bagian mana yg tidak dimengerti? Silakan hubungi ustad/ulama setempat, barangkali mereka bisa menjelaskan. Ayat man yg ditujukan untuk 1400 tahun yg anda maksud? Jangan2 itu penafsiran akal anda semata. Kenyataannya, Al Qur’an tetap berlaku untuk siapa saja, di mana saja, dan kapan saja toh?

23. Kenapa ada pencabutan, ayat Quran digantikan oleh yg lebih baru? Apa Allah tidak bisa menyatakannya saat pertama atau dia berubah pikiran dari waktu ke waktu utk menyesuaikan dg keperluan Muhammad?
***Ayat mana yg dimaksud? Saya yakin itu penafsiran ngawur anda saja.

24. Kenapa islam, mengaku satu2nya agama yg benar, tidak bisa menjadi mayoritas, menjadi cuma satu2nya agama di muka bumi ini, bahkan setelah 1400 th berlalu ketika didirikan oleh Muhammad?
***Apakah anda tidak melihat kenyataan, bahwa perlahan tapi pasti, jumlah umat Islam di dunia kian bertambah?

TAKHAYUL SEKITAR KEMATIAN/SAKITNYA SESEORANG

Sejak beberapa hari lalu, kita dapati berita bahwa kondisi Soeharto, mantan penguasa Indonesia selama 32 tahun, terbujur sakit. Banyak sekali komentar yang muncul, mulai dari yg menghujat, sinis, mendoakan, dan masih banyak lagi.

Di artikel ini aku tidak akan banyak berkomentar, namun bagiku, kita selaku sesama muslim dg pak Harto, punya ‘kewajiban’ untuk mendoakannya. Mendoakan keselamatan dan kesehatannya, maksudku. Masalah pak Harto bermasalah dengan kasus2, itu hal lain lagi.

Nah, yang menarik, dalam kepercayaan orang Indonesia, seringkali sakit/matinya seseorang dikaitkan dengan bencana alam yang terjadi. Misalnya, ada sebagian pendapat, ketika Sultan Agung (raja Mataram) wafat, mendadak muncul gempa di Cina, dan masih banyak cerita2 lainnya. Salah satu artikel mengenai takhayul bisa dibaca di sini.

Yang terjadi saat ini, kondisi sakitnya pak Harto dikaitkan dengan banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia, dan dialami sebagian besar masyarakat. Menurut pendapat mereka, alam marah karena sakitnya pak Harto.

Saudara2ku, hal seperti ini merupakan salah satu TAKHAYUL, yakni kepercayaan yg tidak berdasar dan cenderung mengarah ke syirik.

TIDAK ADA KETERKAITAN ANTARA SAKIT/MATINYA SESEORANG DENGAN BENCANA/FENOMENA ALAM.

Sebenarnya, jika kita mau merenung, Rasululloh SAW sudah mencontohkan dan menegaskan hal ini, hal mengenai tidak ada hubungannya kematian/sakit seseorang dengan bencana/fenomena alam. Kita bisa lihat dalam satu riwayat, salah seorang anak laki-laki Rasululloh SAW, Ibrahim, meninggal. Ketika itu terjadi gerhana alam. Sebagian masyarakat, karena sisa2 jahiliyah, menganggap alam ikut ‘berduka’ karena kematian Ibrahim. Rasululloh SAW dengan tegas MENOLAK hal ini.

Hadits2 yang menceritakan hal ini adalah sebagai berikut:
547. Abu Bakrah berkata, “Kami berada di sisi Rasulullah lalu terjadi gerhana matahari. Maka, Nabi berdiri dengan mengenakan selendang beliau (dalam satu riwayat: pakaian beliau sambil tergesa-gesa 7/34) hingga beliau masuk ke dalam masjid, (dan orang-orang pun bersegera ke sana 2/31), lalu kami masuk. Kemudian beliau shalat dua rakaat bersama kami hingga matahari menjadi jelas. Beliau menghadap kami, lalu bersabda, ‘Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua dari tanda-tanda kekuasaan Allah, dan sesungguhnya keduanya (2/31) bukan gerhana karena meninggalnya seseorang. Akan tetapi, Allah ta’ala menakut-nakuti hamba-hamba-Nya dengannya. Oleh karena itu, apabila kamu melihatnya, maka shalatlah dan berdoalah sehingga terbuka apa (gerhana) yang terjadi padamu.’” (Hal itu karena putra Nabi saw. yang bernama Ibrahim meninggal dunia, kemudian terjadi gerhana. Lalu, orang-orang berkomentar bahwa gerhana itu terjadi karena kematian Ibrahim itu. Hal ini lantas disanggah Rasulullah dengan sabda beliau itu.)

548. Abu Mas’ud berkata, “Nabi bersabda, ‘Sesungguhnya matahari dan bulan tidak gerhana karena meninggal (dan hidupnya 4/76) seseorang. Tetapi, keduanya adalah dua dari tanda-tanda dari kebesaran Allah. Apabila kamu melihatnya, maka berdirilah untuk mengerjakan shalat gerhana.’”

549. Ibnu Umar mengatakan bahwa ia memberi kabar dari Rasulullah, bahwa matahari dan bulan tidak gerhana karena meninggal dan hidupnya seseorang. Tetapi, keduanya adalah tanda-tanda kekuasan Allah. Apabila kamu melihatnya, maka shalat gerhanalah.

550. Al-Mughirah bin Syubah berkata, “Terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah pada hari meninggalnya Ibrahim. Orang mengatakan, ‘Matahari gerhana karena meninggalnya Ibrahim.’ Lalu Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya matahari dan bulan (adalah dua dari tanda tanda kebesaran Allah 2/30). Keduanya tidak gerhana karena meninggal atau hidupnya seseorang. Apabila kamu melihatnya, maka shalatlah (gerhana) dan berdoalah kepada Allah sehingga ia menjadi cerah kembali.’”

Jadi, saudara2ku, JANGANLAH mengaitkan kejadian alam dengan sakit/matinya seseorang. Hal tersebut hanya akan mendekatkan anda semua kepada jurang kemusyrikan. Seharusnya malah kita menjenguk dan mendoakan orang yg sakit tersebut, karena merupakan ‘hak’ seorang muslim.

BUDAYA HALLOWEEN

(Umat Islam) Bangsa Indonesia mudah sekali dipengaruhi budaya2 Barat yg tidak saja membahayakan aqidah, namun seringkali bertentangan dengan aqidah. Sebagai contoh adalah hari Valentine, yg begitu gegap gempita dirayakan oleh banyak generasi muda (muslim) Indonesia dengan melakukan hubungan sex.

“Eh, sembaranagan…!! Saya dan pacar saya merayakan valentine, tapi tidak melakukan hubungan sex kok!!”

Begitu dalih sebagian kaum (muslim) muda yg merayakan. Ah, kalian tidak mengerti rupanya…bukan masalah hubungan sex-nya yg mestinya kalian perhatikan, tapi esensi dari Valentine itu sendiri yg TIDAK ADA MANFAATNYA BAGI KAUM MUSLIM. Karena cinta kasih kepada lawan jenis tidaklah perlu digembar gemborkan dengan cara seperti itu, kecuali memang sudah terikat tali pernikahan…itupun ada etikanya.

Ah, maaf…rupanya aku malah melantur…

Kembali ke topik…

Nah, kini generasi (muslim) Indonesia mulai (diujicoba) dengan dicekoki peringatan Halloween, suatu kebudayaan yg datang dari Barat, karena (merujuk dari wikipedia) disebutkan:

Halloween originated from the Pagan festival Samhain, celebrated among the Celts of Ireland and Great Britain.

“Lho, Mas…lalu apa yg menjadikan Halloween ini budaya yg tidak sesuai dengan Islam?”

Coba anda perhatikan kata-kata yg aku tebali itu. Halloween itu berasal dari budaya PAGAN…!!

“Eh, Mas…apa sih budaya Pagan?”

Bagi anda2 yg tidak tahu apa itu budaya Pagan, aku kutipkan (dari wikipedia juga):

The term “pagan” is a Christian adaptation of the “gentile” of Judaism, and as such has an inherent Christian or Abrahamic bias, and pejorative connotations among Westerners, comparable to heathen, and infidel, mushrik and kafir in Islam. For this reason, ethnologists avoid the term “paganism,” with its uncertain and varied meanings, in referring to traditional or historic faiths, preferring more precise categories such as polytheism, shamanism, pantheism, or animism.

Bingung dengan kutipan di atas? Baiklah…untuk mudah dan singkat, aku jelaskan bahwa pagan identik PENYEMBAH BERHALA, ANIMISME, DINAMISME, yg secara aqidah Islam biasa dikatakan MUSYRIK.

Sementara itu, di situs ini disebutkan bahwa Halloween berasal dari gereja Katolik. Aku kutipkan:

The word itself, “Halloween,” actually has its origins in the Catholic Church. It comes from a contracted corruption of All Hallows Eve. November 1, “All Hollows Day” (or “All Saints Day”), is a Catholic day of observance in honor of saints. But, in the 5th century BC, in Celtic Ireland, summer officially ended on October 31. The holiday was called Samhain (sow-en), the Celtic New year.

Orang Barat sendiri ‘memoles’ Halloween menjadi suatu budaya yg ‘menyenangkan’ dan menarik untuk diikuti. Pada tgl 31 Oktober, anak2 mereka (bahkan tidak jarang orang dewasa) berpakaian yg aneh2 (meski mayoritas memilih pakaian yg seram2 seperti tengkorak, nenek sihir, dst) kemudian mendatangi rumah untuk ‘mengancam’ pemilik rumah untuk memberi mereka permen atau mereka akan menakut-nakuti/menjahili (trick or treat).

Dengan demikian, kita bisa simpulkan bahwa Halloween pada dasarnya sebuah aktivitas yg tidak sesuai dengan akidah Islam, selain itu (jika ditinjau dari sudut pandang yg sangatlah naif) aku melihat ’slogan’ trick or treat kesannya mengajari anak2 untuk mengancam orang lain.

Anehnya, sebuah stasiun televisi swasta malah membuat acara ‘Halloween Weeks’ dengan menampilkan film-film dengan tema horror, baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Aku sendiri, meski menyukai film horror, bukan berarti setuju dengan cara stasiun televisi swasta menayangkan film horror. Penayangan film horror tidaklah perlu dikait-kaitkan dengan peringatan Halloween.

Ya ya ya…nampaknya kita selaku kaum muslim mesti membentengi akidah diri kita dan orang2 terdekat agar tidak terpengaruh dengan budaya2 yg bersifat membodohkan seperti ini. Jangan sampai kita mengikuti budaya jahiliyah ini, karena Rasululloh SAW sudah mengingatkan,“Barang siapa melakukan perbuatan yang menyerupai sesuatu kaum itu, maka dia turut termasuk bersama golongan itu.” (Hadis riwayat Abu Daud dan Ahmad)

Dari hadits di atas, jika kita melakukan/memperingati kegiatan Halloween, maka sesungguhnya (cepat atau lambat) kita akan termasuk orang2 musyrik itu.

Naudzubillah…

1 komentar:

Otam Wijaya mengatakan...

pemerintah seharusnya bisa berbuat sesuatu terhadap fenomena ini, gelombang seperti ini tidak bisa lagi dikontrol oleh individu saja tanpa bantuan pemerintah, seperti kata seorang ulama MUI Islam itu ibarat sebuah pohon yang sangat besar dedaunnya ibarat budaya islam, maka pohon sebesar itu tidak akan bisa ditebang dengan cara apapun, jadi mereka (orang kafir) membuat berbagai jenis 'racun' yang disiramkan ke pohon itu secara kontinyu yang akhirnya akan mengugurkan dedaunan secara perlahan hingga akhirnya pohon itu akan kering dengan sendirinya. Naudzubillah...